PEDOMAN INI BISA DIAMBIL DI MENU DOWNLOADS.
SILAHKAN LIHAT DI MENU DOWNLOADS....................!!!
1. Skripsi PGSD mempunyai karakteristik bidang pendidikan dasar (SD), terarah pada eksplorasi permasalahan atau pemecahan masalah pendidikan dan pengajaran pada tingkat pendidikan dasar (SD).
2. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan/atau penelaahan pustaka.
3. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Skripsi berbobot 4-6 sks.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup skripsi difokuskan pada bidang kajian ke-SD-an atau program studi PGSD, baik bidang pendidikan maupun non-kependidikan. Adapun ruang lingkup skripsi PGSD mencakup pengujian dan pengembangan teori kependidikan maupun aplikasi teori dan pemecahan masalah pendidikan dasar (SD).
D. Persyaratan
Mahasiswa S1 yang berhak menulis skripsi adalah mereka yang memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Telah lulus minimal sebanyak 105 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50.
2. Telah lulus mata kuliah Penelitian Pendidikan dengan nilai minimal C
Waktu untuk bimbingan skripsi paling lama 6 (enam) bulan. Perpanjangan waktu bimbingan paling lama 1x6 bulan atas usul pembimbing pertama. Tebal skripsi sekitar 50-100 halaman (tidak termasuk lampiran).
E. Pembimbingan
1. Prosedur Pembimbingan
Penyelesaian skripsi melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan ujian.
a. Tahap Persiapan
1) Mahasiswa diwajibkan menyusun usulan (proposal) rancangan penulisan skripsi yang memuat:
a) Judul skripsi
b) Latar belakang masalah
c) Identifikasi masalah termasuk pertanyaan penelitian
d) Variabel penelitian
e) Tujuan penelitian
f) Kegunaan penelitian
g) Definisi operasional
h) Asumsi dan hipotesis (bila ada hipotesis)
i) Ringkasan tinjauan teoritis (dari buku, jurnal, internet, dan laporan penelitian yang relevan)
j) Metodologi mencakup desain penelitian, sample atau subyek, instrument, dan teknik analisis
k) Sistematika penulisan
l) Agenda kegiatan
m) Daftar Pustaka
2) Bagi mahasiswa yang akan mengajukan penelitian tindakan kelas (PTK), usulan (proposal) rancangan
penulisan skripsi memuat:
Judul Penelitian : ………………………………………..
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Prosedur Penelitian
G. Indikator Keberhasilan
H. Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
A. RPP
B. Instrumen
1.Lembar observasi aktivitas siswa
2.Lembar observasi aktivitas guru
3. Soal/tes
4. Pedoman wawancara
5. Catatan lapangan
C. Biodata Tim Peneliti
1. Ketua Pelaksana
Nama :
NIM :
Tugas : Koordinator dan Observer I (Mengobservasi aktivitas guru)
2. Anggota 1
Nama :
Jabatan :
Tugas : Guru Pelaksana Tindakan (Melaksanakan Pembelajaran)
3. Anggota 2
Nama :
Jabatan :
Tugas : Observer II ( Mengobservasi aktivitas siswa)
Pada tahap persiapan, mahasiswa dianjurkan untuk melakukan konsultasi atau diskusi
dengan dosen yang memiliki keahlian dalam bidang kajian yang diteliti. Tujuannya adalah untuk
memantapkan topik, permasalahan, serta metodologi penelitian yang direncanakan.
Pada tahap menyusun usulan penulisan skripsi, mahasiswa dianjurkan untuk berkonsultas
dengan dosen-dosen yang dapat membantunya mempertajam rumusan masalah hingga menjadi
rancangan yang lengkap.
3) Mengajukan rancangan tersebut untuk mendapatkan pengesahan dari Dewan Pembimbing Skripsi di
Program Studi PGSD.
4) Mendapatkan persetujuan pembimbingan dengan dikeluarkannya SK Dekan FKIP UMP tentang
pembimbing. (Blangko usulan judul dan Dewan Pembimbing terlampir).
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan
Setelah Surat Keputusan pengangkatan pembimbing dikeluarkan maka mahasiswa yang
bersangkutan mulai bekerja di bawah bimbingan pembimbing yang telah ditunjuk. Apabila seorang
mahasiswa berkeberatan atas seorang pembimbing, yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
penggantian pembimbing kepada Ketua Program Studi.
Berdasarkan kesepakatan antara pembimbing dengan mahasiswa yang dibimbingnya, kegiatan
penelitian dilaksanakan selama proses penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan proses penulisan.
Konsultasi mahasiswa kepada pembimbing harus dilakukan secara teratur sesuai dengan perjanjian.
Setiap hasil penelitian dan penulisan diajukan pada pertemuan antara kedua pembimbing dengan
mahasiswa yang dibimbing. Proses bimbingan ini terekam dalam kartu bimbingan.
c. Tahap Penyelesaian Akhir
Berdasarkan penilaian pembimbing bahwa penulisan sudah memenuhi persyaratan suatu skripsi,
maka ujian untuk yang bersangkutan dapat dilaksanakan (sesuai dengan kalender akademik).
2. Persyaratan Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing skripsi ditetapkan sebagai berikut:
a. Pembimbing penulisan skripsi sebanyak dua orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II.
b. Pembimbing I serendah-rendahnya berpangkat Asisten Ahli dan bergelar Magister/Master
sesuai dengan bidang keahliannya.
c. Pembimbing II serendah-rendahnya bergelar Magister/Master sesuai dengan bidang keahliannya
mahasiswa yang dibimbingnya.
berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang ada dalam skripsi.Secara
berurutan daftar tabel ini menyatakan nomor urut tabel (dengan dua angka Arab) yang
masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut bab di dalam skripsi.
Contoh: Tabel 2.3., artinya tabel nomor 3 yang ditulis pada Bab II. Setiap nomor urut tabel
pada daftar tabel diberi nomor halaman yang menunjukkan pada halaman mana tabel itu terletak.
Judul tabel pada daftar tabel ditulis dengan HURUF BESAR untuk setiap huruf awal dari setiap kata,
begitu juga di dalam naskah.
8. Daftar Lampiran
Daftar lampiran ini mempunyai fungsi yang sama dengan daftar-daftar yang lain yakni menyajikan
lampiran secara berurutan. Dalam daftar lampiran disajikan Nomor Urut Lampiran (dengan satu
angka Arab), Nama Lampiran, dan Nomor Halaman tempat masing-masing dimana lampiran terletak
dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
9. BAB I. PENDAHULUAN
Bab I skripsi tentang pendahuluan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan ini berisi
Latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, keguanaan
penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian secara garis besar beserta teknik pengumpulan
data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara ringkas berikut ini dibahas satu persatu.
a. Latar Belakang Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud membeberkan mengapa masalah
yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan
kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang
membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar
belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan
sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan
kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan
keuntungan-keuntungan apa yang kiranya bakal diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.
Disamping itu, perlu pula diuraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang hendak
diteliti itu di dalam wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti itu. Untuk mampu merumuskan
latar belakang masalah secara runtut, jelas, dan tajam, maka mahasiswa dituntut untuk mampu
membaca dan melaksanakan gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan. Untuk itu
mahasiswa dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan dalam skripsi yang akan ditulis.
b. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti. Hal yang dapat
menolong mahasiswa keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan
yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar terdahulu dalam
bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.Dalam rumusan dan analisis masalah
sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus sampai melahirkan
indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen
penelitian.
c. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai
dilakukan. Oleh sebab itu rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan
mencerminkan pula proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan
rumusan maksud penulisan skripsi yang ditulis pada halaman Sampul Luar dan halaman Sampul
Dalam Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan
secara singkat dalam satu kalimat apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus
dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
d. Manfaat Penelitian.
Dalam manfaat penelitian diuraikan apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Manfaat
penelitian bisa dilihat dari sisi umum maupun dari sisi khusus. Pada PTK manfaat dapat dibagi 3,
yaitu manfaat bagi siswa,manfaan bagi guru maupun manfaat bagi sekolah. Manfaat penelitian
dapat diuraikan menggunakan butir-butir manfaat.
e. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah sub masalah yang diajukan oleh
peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus diuji
kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Hipotesis ini harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang
bersifat deskriptif, yang mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat,
oleh karena memang tidak pada tempatnya.
Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh
dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, dan kalimat
mengharapkan.
10. BAB II. KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
Kajian pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka
ditunjukkan “the state of the art” atau patokan dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan
masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Fungsi lain dari kajian pustaka adalah sebagai
landasan teoritik dalam analisis temuan. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini:
a. apakah teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji,
b. apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti lain dalam bidang yang diteliti, bagaimana
mereka melakukannya (prosedur, subyek), dan temuannya.
c. Posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Dalam melaporkan hasil kajiannya, peneliti membandingkan, mengontraskan, meletakkan
tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya
menyatakan posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Telaah teoritis dimaksudkan
untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu
itu dipergunakan oleh peneliti dalam penelitiannya, termasuk di dalamnya merumuskan asumsi-
asumsi penelitiannya.
Dalam prakteknya, judul Bab II disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi
judu KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIK, atau KAJIAN TEORITIK karena
isinya telah tergambar dalam judul penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan
dalam 2 (dua) bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Secara garis besar kajian pustaka dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang
berisi kajian pustaka dan bagian yang berisi hasil penelitian yang relevan
11. BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar
telah disinggung pada Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti
dalam penelitian juga dijelaskan dalam Bab ini. Semua prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai
persiapan hingga penelitian berakhir dijelaskan dalam Bab ini. Disamping itu, dilaporkan juga
tentang instrumen yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji validitas dan
reliabilitasnya. Sangat penting untuk dijelaskan mengapa sesuatu teknik atau prosedur/metode
dipilih oleh peneliti.
1. Seting Penelitian,di sini berisi tentang lokasi penelitian dan waktu penelitian. Lokasi penelitian
adalah tempat dilaksanakannya penelitian sedang waktu penelitian adalah saat proposal mulai
dibuat sampai perkiraan waktu penelitian selesai.
2. Subyek penelitian
3. Instrumen penelitian atau alat dan bahan
4. Teknik dan alat pengumpul data
5. Analisis data
Pada penelitian tindakan kelas mengikuti model yang berlaku secara umum.
12. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya bab ini memuat dua hal utama yaitu pengolahan/analisis data untuk
menghasilkan temuan dan pembahasan/analisis temuan. Pengolahan data menjadi temuan dapat
dilakukan menurut prosedur penelitian kuantitatif tetapi dapat juga dilakukan menurut prosedur
penelitian kualitatif. Uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari analisis data. Prosedur pengolahan
data mana yang dipilih harus sesuai dengan desain penelitian yang dinyatakan dalam Bab III.
Bagian pembahasan/analisis temuan mendiskusikan temuan tersebut dengan menggunakan
dasar teoritik yang telah dibahas dalam Bab II. Pembahasan ini akan memperlihatkan konsekuensi
temuan terhadap teori jika hipotesis nol ditolak atau diterima jika penelitian tersebut bersifat
kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif hal yang sama terjadi walaupun bukan dalam terminologi
penolakan atau penerimaan hipotesis tetapi akan merupakan bahasan yang sangat kaya terkait
dengan teori yang digunakan dalam Bab II.
13. BAB V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI atau SARAN
Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti berupa kesimpulan terhadap semua hasil
penelitian yang telah diperolehnya. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu dari
dua cara berikut: (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara esei padat. Untuk karya
tulis ilmiah seperti skripsi, kesimpulan dengan cara esei padat lebih baik dari pada dengan cara
butir demi butir.
Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepada para
pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti
berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
14. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau
sumber-sumber lain dari internet) atau terletak (misalnya CD, video, film, atau kaset) yang pernah
dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Dipihak lain, sumber-
sumber yang tidak pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak
dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca oleh peneliti.
Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor urut. Sumber
tertulis/tercetak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak antar baris satu
spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi. Cara
menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bagian Teknik Penulisan.
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-
hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan
penggunaannya. Disamping diberi nomor urut, Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor urut
lampiran akan memudahkan pembaca untuk mengaitkannya dengan Bab terkait. Apabila nomor
urut lampiran tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda penghubung dimana
angka depan menyatakan nomor urut bab yang bersangkutan dan angka belakang menyatakan
nomor urut lampiran. Misalnya, Lampiran 1.2 artinya Lampiran 2 dari Bab I.
16. RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan
kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan. Cakupannya adalah: nama
lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila telah
bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya ilmiah/publikasi yang telah dihasilkan
atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat dibuat dengan
gaya esei padat. Dalam skripsi, gaya yang kedua lebih tepat daripada gaya yang pertama.
Skripsi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4 atau kuarto. Pengetikan
skripsi perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini:
1. Diketik dengan menggunakan computer, huruf jenis Times New Roman ukuran 12, dicetak dalam
quality letter.
2. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi Bab adalah dua spasi. Jarak pengetikan dua
spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan pada Daftar Isi.
3. Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah kurang lebih 4 cm, 4 cm, 3
cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Word Perfect, margin kiri dan kanan masing-
masing 1,20, margin atas 1,2 dan margin bawah 1,0.
4. Pengetikan paragraph baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima
pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1 tab) bila dengan computer.
5. Penulisan judul Bab dan sub-bab menggunakan HURUF KAPITAL SEMUA, tanpa garis bawah dan
tanpa titik. Nomor Bab menggunakan angka Rowawi. Setiap awal dari judul sub-bab harus ditulis
dengan HURUF KAPITAL, kecuali kata sambung. Nomor urut bagi judul paragraf menggunakan
angka Arab atau abjad.
6. Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari kedua cara berikut ini.
Cara pertama : I., A., 1., a., 1), a), (1), (a)
Cara kedua : I., 1., 1.1, 1.1.1, dst.
Dalam suatu skripsi, cara penomoran ini harus digunakan secara konsisten, jadi tidak boleh
dicampuradukkan. Kedua cara tersebut mengandung kelemahan. Kelemahan dalam cara pertama ialah
memungkinkan terjadinya nomor yang sama dalam Bab yang sama. Sedangkan kelemahan cara kedua
akan mengambil ruang yang banyak sehingga memungkinkan sempitnya tempat untuk menulis uraian.
7. Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harus menjorok, melainkan dapat diketik
lurus/simetris agar tidak mengambil terlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
8. Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 6 di atas sebaiknya dibatasi dan jangan
berlebihan, karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian bukan pointers.
9. Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan, diagram, atau gambar, ditulis di
sebelah bawah.
B. Sampul Luar
Sampul luar skripsi berisi: (1) judul (dicetak dengan HURUF KAPITAL SEMUA dan tidak boleh
menggunakan singkatan; jika ada sub-judul, maka yang ditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari
setiap kata, (2) maksud penulisan skripsi, (3) logo Universitas, (4) nama penulis, (5) nomor induk, (6)
nama Fakultas dan Universitas, dan tahun penulisan.
Rumusan maksud penulisan Skripsi ditulis:
C. Sampul Dalam
Isi sampul dalam sama persis dengan apa yang ditulis dalam sampul luar.
D. Halaman Pernyataan
Halaman ini disediakan untuk pernyataan keaslian skripsi.
Pernyataan untuk skripsi adalah sebagai berikut:
“Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya
yang merupakan plagiat dari karya orang lain”.
ttd
(Penulis skripsi)
E. Halaman Persetujuan
Halaman ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari para pembimbing, dan Ketua
Program Studi sebagai tanda mengetahui atas skripsi yang bersangkutan.
Nama pembimbing ditulis lengkap dengan gelar akademiknya dengan menggunakan huruf kecil kecuali
untuk huruf pertama. Misalnya, Drs. Sony Irianto, M.Pd., Drs. Karma Iswasta Eka, M.Si., dst.
F. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
Beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan didasarkan kepada
sistem Harvard sebagai berikut:
1. Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau
dikutip dari penulisnya. Jika kutipan ini diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan
menggunakan „satu tanda petik‟.
2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis ditulis dengan menggunakan
tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraph yang
ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan efektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan
cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta
dalam arti “ ….a relationship that nourishes us as we give, and alter ego to grow in mutual harmony”
(Cole, 1993:832).
3. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan
diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua
diketik mulai pukulan keempat.
Contoh:
Lindgren (1976: 225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa:
Ego strength is a general “omnibus” type of factor that positively related to success of all kinds, in the
classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific in terms of the kind of school
performance to which they are related.
4. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga
buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
5. Penulis sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut:
a. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan
tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984: 41) bahwa “In Piaget‟s theory, children‟s
intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic”.
b. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman
yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
“The personality pattern in wardly determined by and closely associated with the maturation of the
physical and mental characteristics which constitute the individual‟s hereditary endowment”
(Hurlock,1979:19).
c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis
tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan
pendapat tersebut.
Contoh:
Mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon dan Weinstein:
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa “ … children are born with innate
understanding of the structure of language”.
d. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan.
Misalnya, Sharp dan Green (1996: 1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan
nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc Clelland et al. (1960: 35).
Perhatikan titik setelah al. Sebagai singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring.
e. Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara
penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976;
Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber
tersebut).
f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama
maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Bray, 1998a, 1998b).
g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah: (Tn. 1972: 18).
h. Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup
dengan menyebut sumbernya.
Catatan:
(1) Model kutipan ini tidak mengenal adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti
ibid., op.cit., loc.cit. vide dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk memberi penjelasan
tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada teks tetapi tidak mungkin ditulis pada teks karena
akan mengganggu alur uraian.
(2) Nama penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama keluarga dan ditulis sama dengan
daftar pustaka.
G. Cara Menulis Angka
Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:
1. Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang dari 10.
Contoh:
Dalam dua minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas akhirnya.
2. Ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.
Contoh:
Dari 20 kandidat untuk jabatan Ketua organisasi tersebut lima dinyatakan berhak mengikuti pemilihan
tingkat akhir.
3. Untuk simbol kimia, matematika, statistika dst. penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam
bidang yang bersangkutan.
H. Cara Menulis Singkatan
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan
resminya dalam kurung.
Contoh:
Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa …..
2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan
kepanjangannya.
Contoh:
Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa …….
3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.
I. Cara Menulis Daftar Pustaka
Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut:
1. Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf kedua dari nama penulis itu menjadi dasar
urutan, demikian seterusnya.
2. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan
(disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan
inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak
mengenal prinsip nama apakah yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan apakah nama belakangnya,
tanpa memperhitungkan apakah nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis Hamid, A.
Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati-Mulyono, T.
Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B.
John Burns ditulis Burns, J.
3. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota
tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
4. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan
kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya ada satu spasi,
sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi.
Contoh:
Boediono. (1998). Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Sains dan
Teknologi UI.
Kartodirdjo, S. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Clark, D., et al. (1998). Financing of Education in Indonesia. Manila: Asian Development Bank.
Darling-Hammond, L. (1997). The Right to Learn. San Francisco: Jossey-Bass.
J. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan
1. Kalau sumbernya Jurnal
Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis
(disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), dulu artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal
dengan huruf miring/digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan
digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab
dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett-Lennard, G.T. (1983). “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of
Conseling Psychology. 28, (2), 91-100.
2. Kalau sumbernya buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang
penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi atau dicetak miring,
edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut:
a. Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane: University
of Queensland.
b. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt Rinehart and Winston.
Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World. Chicago: Rand
McNally.
c. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi):
Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavional Sciences. San Francisco: W.H.
Freeman and Co.
d. Jika penulis sebagai penyunting:
Philip, H.W.S. dan Simpson, G.I. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and
Tomorrow. Canberra: Australia National Commission.
e. Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam Dialog Manusia,
Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang:YP2LPM
f. Jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’ Personality (third ed.). London:
University of London Press.
3. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku
a. Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan
Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
b. Berupa publikasi Departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana
Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
c. Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
d. Berupa makalah:
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”.
Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
e. Berupa surat kabar
Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan,
Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”. Pikiran Rakyat (8 September 1986).
4. Kalau sumbernya dari Internet
a. Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal
diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu
/EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html [30 Maret 2000]
b. Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di
internet [tanggal diakses]
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The history of Western Music In Britanica online: Macropedia [Online].
Tersedia: http://www.eb.com: 180/cgi-bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]
c. Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat
di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia: Some Recent
Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia:
http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html[17 Maret 2000]
d. Bila artikel dalam majalah
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], 60-64.
Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A[13 Juni 1995]
e. Bila artikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa
Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http://www.[pikiran-rakyat.com.] [9 Maret
2000]
f. Bila pesan dari E-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. E-mail kepada penerima
[alamat e-mail penerima]
Contoh:
Mustafa, Bachrudin (Mustafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail
kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id)
CONTOH-CONTOH PENULISAN
Sampul Luar dan Sampul Dalam
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BINANGUN MELALUI PEMBELAJARAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul …………………………………………ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Tempat, tanggal, tahun
Yang membuat pernyataan,
SILAHKAN LIHAT DI MENU DOWNLOADS....................!!!
KATA PENGANTAR
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang dilaksanakan secara mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat sarjana pada Program Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sebelum melakukan penelitian, mahasiswa harus membuat usulan penelitian yang disetujui oleh pembimbing dan Ketua Program Studi. Setelah usulan tersebut disetujui, mahasiswa diijinkan melakukan penelitian dan hasilnya disusun menjadi skripsi. Kegiatan tersebut ditunjang oleh kemahiran dan kemampuan dalam berkarya secara ilmiah.
Untuk mendapatkan keseragaman cara penulisan, diperlukan Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi. Buku pedoman ini menyajikan garis-garis besar tata cara penulisan usulan penelitian dan penulisan skripsi, serta petunjuk teknis tata cara penulisan, disertai dengan beberapa contoh.
Demikian Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini dibuat sebagai pedoman bagi semua mahasiswa Program Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto, para pembimbing dan penguji skripsi.
Purwokerto, 3 Februari 2010
Dekan FKIP UMP,
Drs. Joko Purwanto, M.Si
NIK. 2160135
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
A. Pengertian
Skripsi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan suatu masalah yang dipilih untuk dipecahkan. Skripsi dipertahankan dalam suatu sidang ujian.
B. Karakteristik1. Skripsi PGSD mempunyai karakteristik bidang pendidikan dasar (SD), terarah pada eksplorasi permasalahan atau pemecahan masalah pendidikan dan pengajaran pada tingkat pendidikan dasar (SD).
2. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan/atau penelaahan pustaka.
3. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Skripsi berbobot 4-6 sks.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup skripsi difokuskan pada bidang kajian ke-SD-an atau program studi PGSD, baik bidang pendidikan maupun non-kependidikan. Adapun ruang lingkup skripsi PGSD mencakup pengujian dan pengembangan teori kependidikan maupun aplikasi teori dan pemecahan masalah pendidikan dasar (SD).
D. Persyaratan
Mahasiswa S1 yang berhak menulis skripsi adalah mereka yang memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Telah lulus minimal sebanyak 105 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50.
2. Telah lulus mata kuliah Penelitian Pendidikan dengan nilai minimal C
Waktu untuk bimbingan skripsi paling lama 6 (enam) bulan. Perpanjangan waktu bimbingan paling lama 1x6 bulan atas usul pembimbing pertama. Tebal skripsi sekitar 50-100 halaman (tidak termasuk lampiran).
E. Pembimbingan
1. Prosedur Pembimbingan
Penyelesaian skripsi melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan ujian.
a. Tahap Persiapan
1) Mahasiswa diwajibkan menyusun usulan (proposal) rancangan penulisan skripsi yang memuat:
a) Judul skripsi
b) Latar belakang masalah
c) Identifikasi masalah termasuk pertanyaan penelitian
d) Variabel penelitian
e) Tujuan penelitian
f) Kegunaan penelitian
g) Definisi operasional
h) Asumsi dan hipotesis (bila ada hipotesis)
i) Ringkasan tinjauan teoritis (dari buku, jurnal, internet, dan laporan penelitian yang relevan)
j) Metodologi mencakup desain penelitian, sample atau subyek, instrument, dan teknik analisis
k) Sistematika penulisan
l) Agenda kegiatan
m) Daftar Pustaka
2) Bagi mahasiswa yang akan mengajukan penelitian tindakan kelas (PTK), usulan (proposal) rancangan
penulisan skripsi memuat:
Judul Penelitian : ………………………………………..
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Prosedur Penelitian
G. Indikator Keberhasilan
H. Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
A. RPP
B. Instrumen
1.Lembar observasi aktivitas siswa
2.Lembar observasi aktivitas guru
3. Soal/tes
4. Pedoman wawancara
5. Catatan lapangan
C. Biodata Tim Peneliti
1. Ketua Pelaksana
Nama :
NIM :
Tugas : Koordinator dan Observer I (Mengobservasi aktivitas guru)
2. Anggota 1
Nama :
Jabatan :
Tugas : Guru Pelaksana Tindakan (Melaksanakan Pembelajaran)
3. Anggota 2
Nama :
Jabatan :
Tugas : Observer II ( Mengobservasi aktivitas siswa)
Pada tahap persiapan, mahasiswa dianjurkan untuk melakukan konsultasi atau diskusi
dengan dosen yang memiliki keahlian dalam bidang kajian yang diteliti. Tujuannya adalah untuk
memantapkan topik, permasalahan, serta metodologi penelitian yang direncanakan.
Pada tahap menyusun usulan penulisan skripsi, mahasiswa dianjurkan untuk berkonsultas
dengan dosen-dosen yang dapat membantunya mempertajam rumusan masalah hingga menjadi
rancangan yang lengkap.
3) Mengajukan rancangan tersebut untuk mendapatkan pengesahan dari Dewan Pembimbing Skripsi di
Program Studi PGSD.
4) Mendapatkan persetujuan pembimbingan dengan dikeluarkannya SK Dekan FKIP UMP tentang
pembimbing. (Blangko usulan judul dan Dewan Pembimbing terlampir).
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan
Setelah Surat Keputusan pengangkatan pembimbing dikeluarkan maka mahasiswa yang
bersangkutan mulai bekerja di bawah bimbingan pembimbing yang telah ditunjuk. Apabila seorang
mahasiswa berkeberatan atas seorang pembimbing, yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
penggantian pembimbing kepada Ketua Program Studi.
Berdasarkan kesepakatan antara pembimbing dengan mahasiswa yang dibimbingnya, kegiatan
penelitian dilaksanakan selama proses penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan proses penulisan.
Konsultasi mahasiswa kepada pembimbing harus dilakukan secara teratur sesuai dengan perjanjian.
Setiap hasil penelitian dan penulisan diajukan pada pertemuan antara kedua pembimbing dengan
mahasiswa yang dibimbing. Proses bimbingan ini terekam dalam kartu bimbingan.
c. Tahap Penyelesaian Akhir
Berdasarkan penilaian pembimbing bahwa penulisan sudah memenuhi persyaratan suatu skripsi,
maka ujian untuk yang bersangkutan dapat dilaksanakan (sesuai dengan kalender akademik).
2. Persyaratan Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing skripsi ditetapkan sebagai berikut:
a. Pembimbing penulisan skripsi sebanyak dua orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II.
b. Pembimbing I serendah-rendahnya berpangkat Asisten Ahli dan bergelar Magister/Master
sesuai dengan bidang keahliannya.
c. Pembimbing II serendah-rendahnya bergelar Magister/Master sesuai dengan bidang keahliannya
d. Pembimbing skripsi telah memiliki pengalaman menulis skripsi atau pengalaman menulis
karya ilmiah yang setara dengan skripsi.
e. Pembimbing skripsi memiliki keahlian yang relevan dengan masalah/topik skripsi yang ditulis oleh karya ilmiah yang setara dengan skripsi.
mahasiswa yang dibimbingnya.
3. Tugas Pembimbing
a. Pembimbing I bertugas:
2) Memberikan arahan tentang rumusan akhir usul penelitian, sistematika dan materi skripsi.
3) Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur pengumpulan data yang akan digunakan.
4) Memberikan persetujuan akhir terhadap naskah skripsi yang akan diajukan ke sidang ujian.
b.Pembimbing II bertugas:
1) Membantu pembimbing pertama dalam menelaah dan memperkaya usulan penelitian.
2) Memberikan pertimbangan, tanggapan, dan saran mengenai prosedur yang digunakan serta
sistematikanya
3) Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk diajukan ke sidang ujian
setelah skripsi disetujui oleh pembimbing pertama.
F. Sistematika
3) Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur pengumpulan data yang akan digunakan.
4) Memberikan persetujuan akhir terhadap naskah skripsi yang akan diajukan ke sidang ujian.
b.Pembimbing II bertugas:
1) Membantu pembimbing pertama dalam menelaah dan memperkaya usulan penelitian.
2) Memberikan pertimbangan, tanggapan, dan saran mengenai prosedur yang digunakan serta
sistematikanya
3) Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk diajukan ke sidang ujian
setelah skripsi disetujui oleh pembimbing pertama.
F. Sistematika
Walaupun tidak ada satu ketentuan yang dipandang terbaik tentang sistematika penulisan skripsi, pada
bagian ini dikemukakan sistematika yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para mahasiswa PGSD
FKIP UMP.
Bab-bab yang tercantum dalam sistematika hendaknya tidak dianggap sebagai satu-satunya pilihan.
bagian ini dikemukakan sistematika yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para mahasiswa PGSD
FKIP UMP.
Bab-bab yang tercantum dalam sistematika hendaknya tidak dianggap sebagai satu-satunya pilihan.
Apa yang dikemukakan tersebut adalah jumlah bab minimal. Artinya, jumlah bab dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan; misalnya hasil-hasil penelitian dikemukakan berdasarkan subtopik yang
diteliti,sehingga menjadi lebih dari satu bab.
Sistematika tersebut ialah sebagai berikut;
JUDUL, disertai pernyataan mengenai maksud penulisan skripsi.
Nama dan kedudukan Tim Pembimbing
PERNYATAAN tentang keaslian karya ilmiah
KATA PENGANTAR
ABSTRAK (tidak lebih dari 1 halaman)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (bila ada)
DAFTAR GAMBAR (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
BAB III. METODE PENELITIAN
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Apabila pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian untuk skripsi,maka sistematika tersebut
hendaknya disesuaikan dengan pendekatan kualitatif.
hendaknya disesuaikan dengan pendekatan kualitatif.
Adapun penjelasan sistematika adalah sebagai berikut:
1.Judul dan Pernyataan Maksud Penulisan
Judul skripsi dirumuskan dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan alternatif.
Judul harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subyek
penelitian dan metode penelitian. Walaupun judul sudah harus dibuat sejak proposal penelitian dibuat,
namun pada akhirnya judul dapat saja berubah sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
para pembimbing yang bersangkutan berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan diolah.
Judul harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subyek
penelitian dan metode penelitian. Walaupun judul sudah harus dibuat sejak proposal penelitian dibuat,
namun pada akhirnya judul dapat saja berubah sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
para pembimbing yang bersangkutan berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan diolah.
Maksud penulisan skripsi dirumuskan secara ringkas, yakni untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh pendidikan sarjana (S1). Pernyataan mengenai maksud ini ditulis baik dalam sampul luar
maupun sampul dalam.
menempuh pendidikan sarjana (S1). Pernyataan mengenai maksud ini ditulis baik dalam sampul luar
maupun sampul dalam.
2.Tim Pembimbing
Kedudukan Tim Pembimbing ini ditempatkan dalam halaman khusus dengan kedudukan sebagai
Pembimbing I dan Pembimbing II. Nama Tim Pembimbing harus ditulis lengkap dan benar.
Begitu juga gelar akademik maupun gelar-gelar lainnya. Agar tidak terjadi kekeliruan maka mahasiswa
yang bersangkutan harus mengadakan konsultasi khusus dengan Program Studi tentang hal ini.
Pembimbing I dan Pembimbing II. Nama Tim Pembimbing harus ditulis lengkap dan benar.
Begitu juga gelar akademik maupun gelar-gelar lainnya. Agar tidak terjadi kekeliruan maka mahasiswa
yang bersangkutan harus mengadakan konsultasi khusus dengan Program Studi tentang hal ini.
3. Pernyataan tentang Keaslian Karya Tulis
Pernyataan ini menegaskan bahwa karya tulis (Skripsi) adalah benar-benar karya mahasiswa yang
bersangkutan, dan bukan jiplakan (lihat lampiran).
4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi uraian yang mengantar para pembaca skripsi kepada permasalahan yang
diteliti.Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi mahasiswa
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya.Ucapan terima
kasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah.
diteliti.Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi mahasiswa
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya.Ucapan terima
kasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah.
5. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimulai dengan judul, permasalahan,
pendekatan terhadap masalah, landasan teoritik yang digunakan, hasil temuan dan rekomendasi.
Abstrak ini cukup 1(satu) halaman, diketik satu spasi.
pendekatan terhadap masalah, landasan teoritik yang digunakan, hasil temuan dan rekomendasi.
Abstrak ini cukup 1(satu) halaman, diketik satu spasi.
6. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara lebih rinci dari skripsi.Daftar isi berfungsi
untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau sub-judul isi yang dibacanya. Oleh karena itu,
judul dan sub-judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.
untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau sub-judul isi yang dibacanya. Oleh karena itu,
judul dan sub-judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.
Nomor-nomor untuk halaman awal sebelum BAB I digunakan angka Romawi kecil(misalnya
i, ii, iii, iv, dst), sedangkan dari halaman pertama BAB I sampai dengan halaman terakhir dari karya
tulis ilmiah digunakan angka Arab (1, 2, 3, dst).
i, ii, iii, iv, dst), sedangkan dari halaman pertama BAB I sampai dengan halaman terakhir dari karya
tulis ilmiah digunakan angka Arab (1, 2, 3, dst).
7. Daftar Tabel
Pada dasarnya, fungsi daftar tabel ini sama dengan daftar isi, yakni menyajikan tabel secaraberurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang ada dalam skripsi.Secara
berurutan daftar tabel ini menyatakan nomor urut tabel (dengan dua angka Arab) yang
masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut bab di dalam skripsi.
Contoh: Tabel 2.3., artinya tabel nomor 3 yang ditulis pada Bab II. Setiap nomor urut tabel
pada daftar tabel diberi nomor halaman yang menunjukkan pada halaman mana tabel itu terletak.
Judul tabel pada daftar tabel ditulis dengan HURUF BESAR untuk setiap huruf awal dari setiap kata,
begitu juga di dalam naskah.
8. Daftar Lampiran
Daftar lampiran ini mempunyai fungsi yang sama dengan daftar-daftar yang lain yakni menyajikan
lampiran secara berurutan. Dalam daftar lampiran disajikan Nomor Urut Lampiran (dengan satu
angka Arab), Nama Lampiran, dan Nomor Halaman tempat masing-masing dimana lampiran terletak
dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
9. BAB I. PENDAHULUAN
Bab I skripsi tentang pendahuluan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan ini berisi
Latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, keguanaan
penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian secara garis besar beserta teknik pengumpulan
data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara ringkas berikut ini dibahas satu persatu.
a. Latar Belakang Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud membeberkan mengapa masalah
yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan
kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang
membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar
belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan
sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan
kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan
keuntungan-keuntungan apa yang kiranya bakal diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.
Disamping itu, perlu pula diuraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang hendak
diteliti itu di dalam wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti itu. Untuk mampu merumuskan
latar belakang masalah secara runtut, jelas, dan tajam, maka mahasiswa dituntut untuk mampu
membaca dan melaksanakan gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan. Untuk itu
mahasiswa dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan dalam skripsi yang akan ditulis.
b. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti. Hal yang dapat
menolong mahasiswa keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan
yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar terdahulu dalam
bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.Dalam rumusan dan analisis masalah
sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus sampai melahirkan
indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen
penelitian.
c. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai
dilakukan. Oleh sebab itu rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan
mencerminkan pula proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan
rumusan maksud penulisan skripsi yang ditulis pada halaman Sampul Luar dan halaman Sampul
Dalam Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan
secara singkat dalam satu kalimat apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus
dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
d. Manfaat Penelitian.
Dalam manfaat penelitian diuraikan apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Manfaat
penelitian bisa dilihat dari sisi umum maupun dari sisi khusus. Pada PTK manfaat dapat dibagi 3,
yaitu manfaat bagi siswa,manfaan bagi guru maupun manfaat bagi sekolah. Manfaat penelitian
dapat diuraikan menggunakan butir-butir manfaat.
e. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah sub masalah yang diajukan oleh
peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus diuji
kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Hipotesis ini harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang
bersifat deskriptif, yang mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat,
oleh karena memang tidak pada tempatnya.
Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh
dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, dan kalimat
mengharapkan.
10. BAB II. KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
Kajian pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka
ditunjukkan “the state of the art” atau patokan dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan
masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Fungsi lain dari kajian pustaka adalah sebagai
landasan teoritik dalam analisis temuan. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini:
a. apakah teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji,
b. apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti lain dalam bidang yang diteliti, bagaimana
mereka melakukannya (prosedur, subyek), dan temuannya.
c. Posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Dalam melaporkan hasil kajiannya, peneliti membandingkan, mengontraskan, meletakkan
tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya
menyatakan posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Telaah teoritis dimaksudkan
untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu
itu dipergunakan oleh peneliti dalam penelitiannya, termasuk di dalamnya merumuskan asumsi-
asumsi penelitiannya.
Dalam prakteknya, judul Bab II disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi
judu KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIK, atau KAJIAN TEORITIK karena
isinya telah tergambar dalam judul penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan
dalam 2 (dua) bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Secara garis besar kajian pustaka dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang
berisi kajian pustaka dan bagian yang berisi hasil penelitian yang relevan
11. BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar
telah disinggung pada Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti
dalam penelitian juga dijelaskan dalam Bab ini. Semua prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai
persiapan hingga penelitian berakhir dijelaskan dalam Bab ini. Disamping itu, dilaporkan juga
tentang instrumen yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji validitas dan
reliabilitasnya. Sangat penting untuk dijelaskan mengapa sesuatu teknik atau prosedur/metode
dipilih oleh peneliti.
1. Seting Penelitian,di sini berisi tentang lokasi penelitian dan waktu penelitian. Lokasi penelitian
adalah tempat dilaksanakannya penelitian sedang waktu penelitian adalah saat proposal mulai
dibuat sampai perkiraan waktu penelitian selesai.
2. Subyek penelitian
3. Instrumen penelitian atau alat dan bahan
4. Teknik dan alat pengumpul data
5. Analisis data
Pada penelitian tindakan kelas mengikuti model yang berlaku secara umum.
12. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya bab ini memuat dua hal utama yaitu pengolahan/analisis data untuk
menghasilkan temuan dan pembahasan/analisis temuan. Pengolahan data menjadi temuan dapat
dilakukan menurut prosedur penelitian kuantitatif tetapi dapat juga dilakukan menurut prosedur
penelitian kualitatif. Uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari analisis data. Prosedur pengolahan
data mana yang dipilih harus sesuai dengan desain penelitian yang dinyatakan dalam Bab III.
Bagian pembahasan/analisis temuan mendiskusikan temuan tersebut dengan menggunakan
dasar teoritik yang telah dibahas dalam Bab II. Pembahasan ini akan memperlihatkan konsekuensi
temuan terhadap teori jika hipotesis nol ditolak atau diterima jika penelitian tersebut bersifat
kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif hal yang sama terjadi walaupun bukan dalam terminologi
penolakan atau penerimaan hipotesis tetapi akan merupakan bahasan yang sangat kaya terkait
dengan teori yang digunakan dalam Bab II.
13. BAB V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI atau SARAN
Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti berupa kesimpulan terhadap semua hasil
penelitian yang telah diperolehnya. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu dari
dua cara berikut: (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara esei padat. Untuk karya
tulis ilmiah seperti skripsi, kesimpulan dengan cara esei padat lebih baik dari pada dengan cara
butir demi butir.
Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepada para
pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti
berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
14. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau
sumber-sumber lain dari internet) atau terletak (misalnya CD, video, film, atau kaset) yang pernah
dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Dipihak lain, sumber-
sumber yang tidak pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak
dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca oleh peneliti.
Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor urut. Sumber
tertulis/tercetak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak antar baris satu
spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi. Cara
menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bagian Teknik Penulisan.
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-
hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan
penggunaannya. Disamping diberi nomor urut, Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor urut
lampiran akan memudahkan pembaca untuk mengaitkannya dengan Bab terkait. Apabila nomor
urut lampiran tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda penghubung dimana
angka depan menyatakan nomor urut bab yang bersangkutan dan angka belakang menyatakan
nomor urut lampiran. Misalnya, Lampiran 1.2 artinya Lampiran 2 dari Bab I.
16. RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan
kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan. Cakupannya adalah: nama
lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila telah
bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya ilmiah/publikasi yang telah dihasilkan
atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat dibuat dengan
gaya esei padat. Dalam skripsi, gaya yang kedua lebih tepat daripada gaya yang pertama.
TEKNIK PENULISAN
A. Teknik PengetikanSkripsi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4 atau kuarto. Pengetikan
skripsi perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini:
1. Diketik dengan menggunakan computer, huruf jenis Times New Roman ukuran 12, dicetak dalam
quality letter.
2. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi Bab adalah dua spasi. Jarak pengetikan dua
spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan pada Daftar Isi.
3. Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah kurang lebih 4 cm, 4 cm, 3
cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Word Perfect, margin kiri dan kanan masing-
masing 1,20, margin atas 1,2 dan margin bawah 1,0.
4. Pengetikan paragraph baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima
pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1 tab) bila dengan computer.
5. Penulisan judul Bab dan sub-bab menggunakan HURUF KAPITAL SEMUA, tanpa garis bawah dan
tanpa titik. Nomor Bab menggunakan angka Rowawi. Setiap awal dari judul sub-bab harus ditulis
dengan HURUF KAPITAL, kecuali kata sambung. Nomor urut bagi judul paragraf menggunakan
angka Arab atau abjad.
6. Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari kedua cara berikut ini.
Cara pertama : I., A., 1., a., 1), a), (1), (a)
Cara kedua : I., 1., 1.1, 1.1.1, dst.
Dalam suatu skripsi, cara penomoran ini harus digunakan secara konsisten, jadi tidak boleh
dicampuradukkan. Kedua cara tersebut mengandung kelemahan. Kelemahan dalam cara pertama ialah
memungkinkan terjadinya nomor yang sama dalam Bab yang sama. Sedangkan kelemahan cara kedua
akan mengambil ruang yang banyak sehingga memungkinkan sempitnya tempat untuk menulis uraian.
7. Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harus menjorok, melainkan dapat diketik
lurus/simetris agar tidak mengambil terlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
8. Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 6 di atas sebaiknya dibatasi dan jangan
berlebihan, karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian bukan pointers.
9. Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan, diagram, atau gambar, ditulis di
sebelah bawah.
B. Sampul Luar
Sampul luar skripsi berisi: (1) judul (dicetak dengan HURUF KAPITAL SEMUA dan tidak boleh
menggunakan singkatan; jika ada sub-judul, maka yang ditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari
setiap kata, (2) maksud penulisan skripsi, (3) logo Universitas, (4) nama penulis, (5) nomor induk, (6)
nama Fakultas dan Universitas, dan tahun penulisan.
Rumusan maksud penulisan Skripsi ditulis:
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Isi sampul dalam sama persis dengan apa yang ditulis dalam sampul luar.
D. Halaman Pernyataan
Halaman ini disediakan untuk pernyataan keaslian skripsi.
Pernyataan untuk skripsi adalah sebagai berikut:
“Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya
yang merupakan plagiat dari karya orang lain”.
Tempat, tanggal, tahun
Yang membuat pernyataan,
Yang membuat pernyataan,
ttd
(Penulis skripsi)
Halaman ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari para pembimbing, dan Ketua
Program Studi sebagai tanda mengetahui atas skripsi yang bersangkutan.
Nama pembimbing ditulis lengkap dengan gelar akademiknya dengan menggunakan huruf kecil kecuali
untuk huruf pertama. Misalnya, Drs. Sony Irianto, M.Pd., Drs. Karma Iswasta Eka, M.Si., dst.
F. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
Beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan didasarkan kepada
sistem Harvard sebagai berikut:
1. Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau
dikutip dari penulisnya. Jika kutipan ini diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan
menggunakan „satu tanda petik‟.
2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis ditulis dengan menggunakan
tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraph yang
ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan efektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan
cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta
dalam arti “ ….a relationship that nourishes us as we give, and alter ego to grow in mutual harmony”
(Cole, 1993:832).
3. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan
diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua
diketik mulai pukulan keempat.
Contoh:
Lindgren (1976: 225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa:
Ego strength is a general “omnibus” type of factor that positively related to success of all kinds, in the
classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific in terms of the kind of school
performance to which they are related.
4. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga
buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
5. Penulis sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut:
a. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan
tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984: 41) bahwa “In Piaget‟s theory, children‟s
intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic”.
b. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman
yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
“The personality pattern in wardly determined by and closely associated with the maturation of the
physical and mental characteristics which constitute the individual‟s hereditary endowment”
(Hurlock,1979:19).
c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis
tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan
pendapat tersebut.
Contoh:
Mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon dan Weinstein:
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa “ … children are born with innate
understanding of the structure of language”.
d. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan.
Misalnya, Sharp dan Green (1996: 1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan
nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc Clelland et al. (1960: 35).
Perhatikan titik setelah al. Sebagai singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring.
e. Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara
penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976;
Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber
tersebut).
f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama
maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Bray, 1998a, 1998b).
g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah: (Tn. 1972: 18).
h. Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup
dengan menyebut sumbernya.
Catatan:
(1) Model kutipan ini tidak mengenal adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti
ibid., op.cit., loc.cit. vide dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk memberi penjelasan
tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada teks tetapi tidak mungkin ditulis pada teks karena
akan mengganggu alur uraian.
(2) Nama penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama keluarga dan ditulis sama dengan
daftar pustaka.
G. Cara Menulis Angka
Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:
1. Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang dari 10.
Contoh:
Dalam dua minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas akhirnya.
2. Ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.
Contoh:
Dari 20 kandidat untuk jabatan Ketua organisasi tersebut lima dinyatakan berhak mengikuti pemilihan
tingkat akhir.
3. Untuk simbol kimia, matematika, statistika dst. penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam
bidang yang bersangkutan.
H. Cara Menulis Singkatan
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan
resminya dalam kurung.
Contoh:
Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa …..
2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan
kepanjangannya.
Contoh:
Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa …….
3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.
I. Cara Menulis Daftar Pustaka
Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut:
1. Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf kedua dari nama penulis itu menjadi dasar
urutan, demikian seterusnya.
2. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan
(disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan
inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak
mengenal prinsip nama apakah yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan apakah nama belakangnya,
tanpa memperhitungkan apakah nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis Hamid, A.
Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati-Mulyono, T.
Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B.
John Burns ditulis Burns, J.
3. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota
tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
4. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan
kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya ada satu spasi,
sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi.
Contoh:
Boediono. (1998). Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Sains dan
Teknologi UI.
Kartodirdjo, S. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Clark, D., et al. (1998). Financing of Education in Indonesia. Manila: Asian Development Bank.
Darling-Hammond, L. (1997). The Right to Learn. San Francisco: Jossey-Bass.
J. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan
1. Kalau sumbernya Jurnal
Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis
(disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), dulu artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal
dengan huruf miring/digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan
digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab
dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett-Lennard, G.T. (1983). “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of
Conseling Psychology. 28, (2), 91-100.
2. Kalau sumbernya buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang
penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi atau dicetak miring,
edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut:
a. Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane: University
of Queensland.
b. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt Rinehart and Winston.
Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World. Chicago: Rand
McNally.
c. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi):
Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavional Sciences. San Francisco: W.H.
Freeman and Co.
d. Jika penulis sebagai penyunting:
Philip, H.W.S. dan Simpson, G.I. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and
Tomorrow. Canberra: Australia National Commission.
e. Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam Dialog Manusia,
Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang:YP2LPM
f. Jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’ Personality (third ed.). London:
University of London Press.
3. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku
a. Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan
Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
b. Berupa publikasi Departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana
Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
c. Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
d. Berupa makalah:
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”.
Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
e. Berupa surat kabar
Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan,
Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”. Pikiran Rakyat (8 September 1986).
4. Kalau sumbernya dari Internet
a. Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal
diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu
/EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html [30 Maret 2000]
b. Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di
internet [tanggal diakses]
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The history of Western Music In Britanica online: Macropedia [Online].
Tersedia: http://www.eb.com: 180/cgi-bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]
c. Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat
di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia: Some Recent
Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia:
http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html[17 Maret 2000]
d. Bila artikel dalam majalah
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], 60-64.
Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A[13 Juni 1995]
e. Bila artikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa
Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http://www.[pikiran-rakyat.com.] [9 Maret
2000]
f. Bila pesan dari E-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. E-mail kepada penerima
[alamat e-mail penerima]
Contoh:
Mustafa, Bachrudin (Mustafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail
kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id)
CONTOH-CONTOH PENULISAN
Sampul Luar dan Sampul Dalam
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BINANGUN MELALUI PEMBELAJARANP
ROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
HERU TRI WIBOWO
0701100003
HERU TRI WIBOWO
0701100003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2010
Lembaran Persetujuan Skripsi
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BINANGUN MELALUI PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
HERU TRI WIBOWO
0701100003
HERU TRI WIBOWO
0701100003
Diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sony Irianto, M.Pd Drs.Karma Iswata Eka ,M.Si
NIK:2160135 NIK. 2160057
Halaman Pernyataan Skripsi
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul …………………………………………ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Yang membuat pernyataan,
ttd
(Penulis Skripsi)
(Penulis Skripsi)