Kamis, 28 Juli 2011

Internet bagi guru dan siswa

Manfaat Internet Bagi Guru
  1. Menambah dan meningkatkan pengetahuan
  2. Sharing ilmu, cerita dan pengalam kepada rekan-rekan guru yang lain yang ada di dalam negeri ataupun di luar negeri
  3. Bekerjasama dengan guru-guru lain
  4. Segala ide atau hasil karya bisa langsung di publikasikan dengan cepat
  5. Dengan memiliki situs atau blog bisa mengasah kemampuan menulis agar lebih baik lagi
  6. Membuat forum konsultasi dengan teman sejawat
  7. Mendapatkan informasi dengan cepat
  8. Bisa memilih dan mendapatkan bahan ajar
  9. Menjalin tali silathturahmi dengan guru-guru lain melewati jejaring sosial, contoh face book, twitter, yahoo masenger ataupun email.
  10. Mudah mendapatkan informasi-informasi penting seputar dunia pendidikan.
Manfaat Internet Bagi Siswa
  1. Membantu meningkatkan komunikasi siswa terhadap siswa lainnya
  2. Memudahan mendapatkan bahan pelajaran
  3. Bisa konsultasi langsung dengan gurunya, baik melewati jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Masenger dan email ataupun melalui website gurunya
(Khusus untuk siswa jangan lupa dengan pengawasan yang ketat baik dari guru ataupun orang tua wali siswa, maklumlah karena Internet juag memiliki sisi negatif, namun jika digunakan dengan benar Internet lebih banyak memberikan hal Positif daripada hal-hal yang berbau Negatif)

Minggu, 17 Juli 2011

UANG untuk alat peraga dalam pembelajaran di kelas

Uang bisa kita gunakan dalam proses belajar mengajar di kelas asalkan hanya dalam bentuk gambar saja supaya anak setidaknya mengetahui nilai dari uang secara nominal. Tepat sekali kita gunakan dalam pelajaran Matematika dan IPS. Asalkan jangan sampai salah pengertian dalam memberikan pemahaman sebab bisa jadi anak terdidik mata duitan dan akhirnya justru jadi korupsi uang saku. Penting kita kenalkan tetapi segi manfaat secara luas dalam hidup di tengah masyarakat untuk berbangsa dan bernegara. Sebagai guru sudah harus bisa menanamkan konsep hubungannya dengan realita hidup agar anak didik siap menjalani resiko-resiko hubungannya dengan uang. Korupsi yang terjadi di berbagai sendi kehidupan merupakan keprihatinan bagi para pelaku pendidikan. Dijadikan instropeksi dan refleksi agar hari-hari ke depan anak didik yang di bangku sekolah saat ini kelak tidak menjadi koruptor jika menjadi seorang pejabat di berbgai instansi .

Jumat, 15 Juli 2011

Gaji guru di Jepang


Seberapa sejahterahkah guru-guru di Jepang ? Sebagai parameter mudah untuk mengukurnya : hampir semua guru di Jepang memiliki mobil. Tapi ini jawaban yang tidak akademis karena tidak ada datanya (^_~)
Tapi boleh dikatakan profesi guru di Jepang adalah profesi yang bergengsi. Penghormatan kepada guru pun cukup tinggi. Setiap saya berkenalan dengan orang Jepang, dan menyebut pekerjaan saya di Indonesia sebagai guru SMA, mereka selalu terkagum-kagum sambil mengatakan : hebat…hebat….!! Padahal kalau di Indonesia tidak akan ada yang memuji.
Ok, mari kita telaah sistem penggajian guru di Jepang.
Sebagai gambaran berapa besar gaji yang diterima oleh guru di Jepang, saya mengutip data dari link salary sedunia
Grade Teachers
Yen (a month)
Head-Teachers
Yen (a month)
Principal
Yen(a month)
2 156,500 292,500 422,400
4 184,200 320,900 439,800
6 202,500 348,600 456,200
8 217,900 369,500 471,500
10 237,600 389,000 485,600
12 262,000 406,100 500,100
14 288,200 422,200 512,100
16 315,700 437,300
18 342,700 451,000
20 362,900 463,800
22 381,400 474,100
24 397,600 482,200
26 411,200 488,400
28 422,400
30 432,300
32 441,300
34 449,700
36 455,900
Data ini dikutip dari buku Education at a Glance-nya OECD (Japan).
Data tersebut adalah gaji guru SD dan SMP, sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih tinggi. Grade menggambarkan periode kerja. Seorang guru muda akan memperoleh 156,500 yen per bulan, dengan kurs hari ini (setara dengan 156,500xRp75.295=Rp 11,783,667). Apakah ini besar atau tidak, silahkan membandingkan dengan tulisannya Pak Anto tentang gaji beberapa profesi di Jepang
Atau bisa juga dibandingkan dengan beasiswa dari Monbukagakusho (kementerian pendidikan Jepang) untuk mahasiswa asing sebesar 172,000 yen per bulan, yang dengan uang sebesar itu sebagian mahasiswa dapat menabung dan membeli rumah di Indonesia (bagi yang bisa (^_^))
Rata-rata guru di Jepang mulai bekerja pada usia 22-23 tahun, setamat Universitas. Hasil survey MEXT (Kementerian Pendidikan Jepang) menunjukkan bahwa rata-rata guru di Jepang berumur 42 tahun, dengan kata lain mereka telah bekerja selama 20 tahun. Selama 20 tahun bekerja seorang guru sekolah publik akan memperoleh gaji sebesar 362,900 yen atau setara dengan Rp 27,324,555 per bulan.
Selain medapatkan gaji bulanan, para guru juga memperoleh extra salary (adjusment allowance) sebesar 4% gaji bulanan, dan juga akan mendapatkan bonus 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember sebesar 4.65% gaji bulanan. Sehingga guru yang bekerja selama 20 tahun akan menerima total penghasilan per bulan sebesar 362,900 plus (362,900×4%) = 377,416 yen. Dan akan menerima gaji per tahun sebesar 362,900×12 plus (362,900×4%x12) plus (363,900×4.65%x2)= 4,562,741.7 yen. Kalau dibuat ke rupiah, ya silahkan hitung sendiri.
Gaji guru di sekolah negeri dibayar oleh pemerintahan di tingkat prefecture (provinsi) sebesar 50% dan pemerintah pusat 50%. Prosentasi ini bisa berubah jika kondisi prefekture tidak begitu kaya.
Selain gaji, bonus dan extra gaji seperti di atas, terdapat pula beberapa tambahan gaji yang tidak berlaku nasional, misalnya : regional allowance, supporting family allowance, commuting allowance, head teacher allowance and head teacher instructor allowance, club activities instructor allowance.
Dengan gaji sebesar itu tidak ada guru yang melakukan kerja sambilan, sebab penghasilan bulanannya sudah sangat mencukupi. Selain menerima penghargaan secara ekonomi dengan sangat baik, para guru di Jepang juga memiliki posisi terhormat di masyarakat.

Sekolah berstandar internasional vs sekolah Jepang


 http://indosdm.com/sekolah-berstandar-internasional-vs-sekolah-jepang

Selama seminggu saya harus mendampingi rombongan kepsek dari Jateng berkunjung ke sekolah-sekolah di Jepang sebaga translator. Kedatangan kepsek yang sebagian besar adalah kepsek Rintisan SMA/SMP bertaraf internasional bertujuan untuk menjajagi kerjasama dengan sekolah-sekolah di Jepang dalam bentuk sister school.
Saya pribadi berpendapat bahwa sister school bukan milik RSBI atau SBI semata, tetapi sekolah dengan embel-embel nama apapun bebas untuk melakukannya. Saya mendapat kesan bahwa Kepsek yang datang  memang agak terbebani dengan keharusan untuk membentuk sister school tersebut sebagai salah satu syarat RSBI.
Salah satu konsep RSBI yaitu mengacu kepada standar negara-negara OECD, termasuk Jepang dianggap oleh sebagian pemikir Jepang sebagai konsep yang tidak jelas. Apalagi dengan keinginan untuk mendapatkan akreditasi dari badan khusus di Jepang tentang  status keinternasioanalan RSBI tersebut mendapat tanggapan yang sangat kritis karena tidak ada Badan Akreditasi Sekolah di Jepang atau lembaga akreditasi-akrediatasian di level pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana yg dikehendaki oleh pengelola RSBI. Pun tidak ada kurikulum universitas semacam Cambridge yang bisa diadopsi dan dibeli hak patennya lalu lulusan RSBI diakui setara dengan lulusan-lulusan sekolah yang menerapkan sistem Cambridge.
Jepang sama sekali tidak mengenal istilah sekolah internasional maupun nasional. Menurut pandangan pakar pendidikan di sini, pendidikan bukanlah barang elit yang harus diberikan hanya kepada sebagian anak yang pandai saja. Tetapi pendidikan adalah sebuah hak yang harus diterima oleh semua anak dengan kualitas yang sama. Memang mereka mengakui bahwa anak yang pandai peru difasilitasi secara lebih baik, tapi bukan dengan mendirikan sekolah berstandar internasional mengikuti standar negara lain.
Seorang prof Jepang menceritakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sama dengan kondisi Jepang di tahun 60an-70an, saat itu APK SD dan SMP di Jepang telah mencapai 95-97%, sementara APK SMA masih 50%. Yang dilakukan pemerintah Jepang bukanlah mendirikan sekolah unggul tetapi membangun sekolah-sekolah dengan fasilitas yang sama yang bisa mendidik anak-anak tanpa ada perbedaan. Yang karenanya dapat disaksikan fasilitas sekolah Jepang hampir sama dengan kualitas yang memadai proses pembelajaran.
Professor tersebut kemudian menanyakan mengapa Indonesia tidak mencoba untuk mempersiapkan pendidikan untuk semua warganya dengan kualitas yang sama seperti halnya Jepang ? Seandainya dana negara sedikit, dana itu harus dinikmati bersama oleh rakyat. Barangkali itu akan lebih baik bagi rakyat Indonesia, daripada membuat sekolah internasional.
Saya pribadi yang meneliti RSBI ini dari aspek latar belakang hukum dan penerapannya di lapang, sungguh sepakat dengan ide beliau. Dana yang disalurkan pemerintah untuk proyek ini sungguh besar semoga tidak menjadi sia-sia karena ketidakmatangan konsep yang kita punyai. Saya merasa agak sedih bahwa pada kenyataannya konsep RSBI hanya menjadi pembicaraan yang hanya dipahami oleh pembuat kebijakannya dan kepala sekolah di level pelaksana tidak memahami latar belakang pemikiran dan apa makna kata pendidikan berstandar bagi warga negara selain yang tertera di lembaran UU. Sedih sekali bahwa kepala sekolah ternyata belum diberi otonomi luas selain hanya menjadi pengikut kebijakan pusat.
Kunjungan ke sekolah-sekolah Jepang yang dilakukan oleh para kepsek mudah-mudahan menyadarkan kita bahwa sebuah sekolah yang menghasilkan lulusan yang baik di Jepang, ruang kelasnya masih berpapantuliskan papan tulis kayu,dengan alat tulis kapur, dan tidak dilengkapi dengan OHP. Bahwa setiap siswa belum mengakses internet secara bebas di sekolah, dan setiap siswa tidak dapat membawa laptop sendiri-sendiri ke sekolah dan bebas mengakses internet. Di seantero Jepang belum ada sekolah semacam ini, sebagaimana yang menjadi kriteria RSBI.
Tetapi tidak berarti bahwa pendidikan anak-anak Jepang tidak menginternasional, dan teknologi serta kecanggihan IT tidak mereka pahami dengan baik. Dengan bangganya kita memamerkan bahwa RSBI di Indonesia sudah memiliki ruang lab canggih, lab bahasa, pelajaran berbahasa pengantar berbahasa Inggris, sementara guru-guru di Jepang dan pemikir di Jepang mengernyitkan dahi, seperti apa gerangan pendidikan ala internasional itu ? Sebab fasilitas sekolah di Jepang diadakan karena memang itu dibutuhkan, dan mereka beranggapan bahwa fasilitas internet yang bebas akses tidak dibutuhkan di sekolah, maka tidak diadakan.
Saya menangkap kesan guru-guru di Jepang dan pemikir pendidikannya yang mendengarkan uraian RSBI agak sulit memahami kelogisannya.
Para pemegang kebijakan di Indonesia barangkali dapat berpikir ulang tentang konsep RSBI ini.Saya yakin bukan pendidikan mercu suar dan bukan pendidikan untuk orang berkantong tebal yang kita usung lewat program RSBI (semoga keyakinan saya benar)
Perenungan mendalam dan rasa keberpihakan kepada anak-anak yang dididik harus kita lakukan. Bahwa pendidikan itu adalah untuk anak-anak, agar mereka menjadi manusia dewasa dan berakhlak di lingkungannya, bukan pendidikan agar negara diakui oleh negara lain sebagai negara maju, atau agar diakui sebagai anggota OECD. Juga bukan barang jualan yang harus dijual mahal kepada rakyat. Pendidikan adalah hak rakyat yang harus dipenuhi pemerintah yang didukung sepenuhnya oleh masyarakat.
Tulisan asli artikel ini dan artikel  menarik lainnya pada tulisan ini, dapat pula diakses melalui link ini : RSBI vs sekolah Jepang

Kontributor:Murni Ramli. Lulusan Institut Pertanian Bogor ini pernah berprofesi sebagai tenaga pendidik di dua sekolah berasrama (boarding school) di Bogor. Dalam kesibukannya saat ini sebagai Kandidat Doctor (PhD) di bidang Manajemen Sekolah di Graduate School of Education and Human Development, Nagoya University, Japan, Beliau sangat aktif menulis tentang informasi dan pandangannya seputar manajemen & dunia pendidikan serta berbagai informasi menarik tentang negeri, budaya dan pandangan orang-orang Jepang. Pemilik blog “Berguru” ini juga sangat menyenangi dunia Penelitian dan Pengembangan serta mempelajari berbagai bahasa sehingga bisa menguasainya dengan cukup baik, di antaranya: Bahasa Inggris, Jepang, Arab, Jawa, Bugis dan sedikit Bahasa Sunda.

Minggu, 10 Juli 2011

Cara Membuat Email Di Yahoo Indonesia Buat Mahasiswa PGSD

Kali ini akan membahas tentang tutorial cara membuat email Yahoo dengan cara yang praktis, mudah, dan berbahasa indonesia agar mudah dipahami bagi pemula sekalipun. Sebelumnya, apa sih pengertian email itu ? Email is a method of exchanging digital messages across the Internet or other computer networks. Email adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan komputer (misalnya Internet).
Selain untuk mengirim surat via internet, Email juga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Tutorial cara membuat email di yahoo indonesia :
1. Pertama masuk ke halaman login email yahoo.
2. Selanjutnya kita akan menemui halaman dengan tampilan seperti pada gambar berikut.
cara membuat email yahoo
3. Klik pada tombol “Create New Account”. Maka kita akan menemui halaman dengan tampilan seperti pada gambar di bawah. Isilah form pendaftaran dengan data-data yang diminta. Dilanjutkan dengan menekan tombol “Buat Account Saya”.
cara membuat email yahoo indonesia
Keterangan :
- Nama Saya: isilah dengan nama depan dan nama belakang anda (bisa pakai nama samaran, terserah !)
- Jenis Kelamin : Pilih salah satu Laki atau perempuan
- Tanggal Lahir : Isilah dengan tanggal lahir seperti yang diminta
- Saya tinggal di : Pilih salah satu negara di mana anda tinggal
- ID Yahoo! dan Email : Isikan dengan nama email yang anda inginkan. Akhirannya bisa dipilih @yahoo.co.id, @yahoo.com, @ymail.com atau @rocketmail.com, terserah.
- Kata Sandi : Isikan dengan kata sandi (password) yang akan digunakan setiap kali akan sign login ke akun yahoo nantinya. Penggunaan huruf besar berpengaruh. Gunakan 6 hingga 32 karakter, dan jangan gunakan nama atau ID Yahoo! Anda.
- Ketik ulang Kata Sandi : Ulangi lagi kata sandi di atas
- Pertanyaan Keamanan : Ini nantinya akan digunakan jika anda misalnya lupa password emailnya. Bisa menggunakan pertanyaan keamanan ini untuk merecovery/mengembalikan password email anda. Pertanyaan bisa dipilih atau bisa membuat sendiri.
- Jawaban Anda : Isi dengan jawaban dari pertanyaan keamanan di atas.
- Ketik kode yang ditampilkan : Ketikkan kode angka dalam gambar seperti yang ditampilkan. Apabila anda sulit membacanya, bisa minta kode yang lain dengan menekan tombol “coba kode baru”.
4. Setelah menekan tombol “Buat Akun Saya”, maka anda akan menemui halaman konfirmasi dengan tampilan seperti pada gambar berikut,
cara membuat email yahoo indonesia cepat
5. Tekan tombol “lanjutkan”. Maka anda akan menemui halaman baru dengan tampilan seperti pada gambar di bawah ini.
cara membuat email tutorial
6. Itu artinya email telah selesai dibuat.

Panduan Cara Menggunakan Email Yahoo

Untuk mengecek email yang masuk, silahkan di tekan pada menu Email Masuk. Sedangkan kalau ingin mengirim email, pertama kali tekanlah pada menu Tulis, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini. (tekan pada gambar untuk memperbesar)
panduan cara mengirimkan / menulis email
Keterangan:
Kepada : isilah dengan alamat email tujuan misalnya, andini3380@ymail.com
Cc : kosongkan saja
Judul : isilah dengan judul email, misalnya “Minta tolong dibuatkan facebook baru”, dll
Lampirkan file : Ini digunakan jika anda menyertakan file ke dalam email misalnya mp3, microsoft word, pdf, zip, rar, dll.
Selanjutnya mulailah menulis pesan anda di kotak editor yang tersdia. setelah selesai, tekan tombol kirim yang ada di bagian kiri bawah. Selesai.
Penting : jangan lupa untuk selalu sign out (log out) sehabis menggunakan email kalian.
Oh, iya mungkin ada pula yang menanyakan, jika sewaktu-waktu mau membuka kembali emailnya bagaimana caranya? Caranya adalah pastekan alamat berikut ke browser kalian https://mail.yahoo.co.id/. Nah, di situ nanti kalian akan diminta memasukkan Yahoo! ID dan password. Yahoo! ID adalah alamat email kalian, dan passwordnya adalah seperti yang telah kalian buat pada saat mendaftar email. Gimana, apakah masih merasa kesulitan? Silahkan tinggalkan komentarnya demi perbaikan selanjutnya. 
Semoga  bermanfaat bagi semua saja yang mungkin memerlukan.

Minggu, 03 Juli 2011

Teknik Penulisan Ilmiah dan SBM Matematika

Oleh Bpk.Drs.Kusno,M.Pd dan Drs.Pudiyono,M.Hum

Pada hari Sabtu,2 Juli dan Minggu,3 Juli 2011 Bpk.Drs.Kusno,Mpd seorang  dosen UMP Purwokerto ini yang selalu berpenampilan relegius tidak pernah lepas dari kopiah putih ,busana moslem ,berjalan menatap bawah dan bersuara lembut tetapi tegas. .Mungkin bagi yang tidak tahu pasti salah tebak .Betapa tidak bila melihat sekilas penampilan bapak ini pasti dosen bidang agama Islam.



Add cap
Ternyata beliau dosen mata kuliah matematika  di 
UMP dan sekaligus mengampu mata kuliah di S1  PGSD Pekalongan. Dalam memberikan mata kuliah selalu mengingatkan kepada seluruh mahasiswanya agar selalu jangan lepas dari alat peraga dan sumber media lainnya. Diharapkan denga alat peraga dan sumber media itu bisa mengaktifkan peran serta anak didik. Dengan melibatkan anak didik dalam proses pembelajaran akan menambah suasana kelas jadi hidup dan menyenangkan.Sehingga pelajaran matematika yang DIANGGAP HANTU oleh siswa berbalik menjadi MATEMATIKA SELALU KURINDUKAN.


Gambar di sampimg suasana presentasi mahasiswa kelas C tentang alat peraga matematika secara berkelompok. Kemudian dilanjut tanggapan dari beberapa kelompok untuk memberikan kritik,saran ,pendapat atas kelebihan dan kekurangannya agar jauh lebih baik di masa mendatang baik dalam mengajar di kelas maupun bisa memberi imbas positif bagi rekan guru di sekolahnya.  Disamping itu harapan dari Pak Drs Kusno,MPd agar selalu meciptakan alat peraga walaupun sederhana agar bisa meningkatkan prestasi siswa setelah penanaman konsep matematika kepada siswanya dengan benar.Jika konsep yang ditanamkan
salah maka yang terjadi prestasi menurun ditandai dengan nilai rendah . Nilai rendah akan mempengaruhi faktor spikologis siswa yang cenderung negatif. Akibat yang selanjutnya rasa malas belajar terhadap mata pelajaran matematika kian menjadi kesan MENAKUTKAN alias HANTU .KALAU GURU MENGAJARNYA JUGA KESAN GALAK.Waaah.........apa lagi sebutannya ???
Bpk.Drs.Pudiyono,M.Hum sangat memahami dan mengerti dengan mahasiswanya  yang rata-rata usia kepala 4 di Pekalongan sehingga dalam memberika meeting selalu klik sana sini agar aksesnya terkoneksi ke alam pikir untuk diajak memahami apa yang disampaikan hubungannya dengan mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah. Yang penting agar bisa memahami dan bisa menjabarkan pada seting pembuatan karya tulis ilmiah.dari judul,abstrak,pendahuluan,inti,kesimpulan,dan daftar pustaka. Dalam inti yang penting bisa merancang inovasinya agar bisa dipahami oleh pembaca secara obyektif menilainya. Sebuah karya ilmiah yang obyektif akan bisa dinikmati oleh pembaca jelas dan sistematis alur pemaparannya/narasinya. Disamping tidak kalah pentingnya memberikan agumentasi yang bisa diukur.